Kami keluarga besar ibu Sumarni Emil mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H, mohon maaf lahir dan batin |
Berbagai hal dinanti umat muslim saat menjelang lebaran. Melaksanakan salat eid, pulang kampung, makan ketupat, silaturrahmi dan masih banyak lagi. Buat saya yang paling utama adalah untuk saling bermaaf-maafan dan berkumpul dengan orang tua serta sanak saudara.
Penantian saya akan datangnya idul fitri sekarang mungkin berbeda dengan saya di waktu kecil. Dulu yang dinanti-nanti adalah kegiatan mengantri setahun sekali yang nggak bikin gemes kaya ngantri di bank, apa yaa? Apalagi kalau bukan ngantri angpau. Kalau sekarang mau lebaran pastinya nggak sabar ketemu mama, ketemu abang sama adik-adik. Pokoknya momen ngumpul-ngumpul sama kakak dan adik-adik semua ya lebaran ini.
Posisi ngantri angpau tergantikan sudah oleh Gavin. Sebelah kiri ada Om Bima |
Maklum, saya lahir dari keluarga besar. Mama saya memiliki 11 orang putra dan putri. Cukup untuk membentuk satu tim kesebelasan sepak bola. Anak pertama mama laki-laki, Bang Dennis, begitu kami memanggilnya dan saya adalah anak kedua, kakak perempuan paling tua di keluarga. Nanti saya kenalin satu-satu yang hadir di foto ya, siapa tau aja ada yang sekampus sama adik Mami Gavin atau malah setia stalking IG-nya #eaaa. Yang sudah berkeluarga baru 3 orang, Bang Dennis, saya dan Sheila.
Dulu waktu kami masih kecil-kecil, semua masih bergabung satu atap di rumah mama. Sehari-hari pun selalu bertemu. Sekarang kami sudah mencar-mencar. Di hari-hari biasa atau di luar lebaran susah bagi kami berkumpul secara lengkap karena beberapa adik saya tinggal di luar kota .
Deretan belakang, kiri ke kanan: Bima, Wira, Indra. Deretan depan, kiri ke kanan: Teguh, Nadhia, Vadhia, Mama, Farah, Fadhil |
Bima dan Farah, anak ke-8 dan ke-9, akan datang dari Kediri, Jawa Timur. Bima sedang mengikuti program pendalaman bahasa Inggris di Desa Pare dan Farah masuk pesantren di Burengan. Pulang dari jurusan Depok ada Indra dan Vadhia yang berkuliah di sana. Nadhia chef andalan mama segera libur lebaran dari aktivitas ngampusnya di STP Bandung. Bang Teguh dari Pasar Minggu.
Nah kalo udah lengkap di rumah semua tinggal bagi-bagi tugas ya, tugas bersih-bersih. Mba Ratihnya bagian bawa kue lebaran aja oke. Oke aja kata adik-adik sih, tapi jangan lupa bawa angpau juga katanya.
Tradisi lebaran di keluarga orang tua saya adalah seusai kami menjalani salat eid, lalu kami sungkeman di rumah dengan mama, dan bermaaf-maafan diantara adik dan kakak. Antri dong, Bang Dennis diurutan nomor satu, terus saya, dan seterusnya. Sabar yang anak bontot, si kembar Vadhia dan Nadhia, antriannya panjang. Air mata tak pernah absen selalu ikut serta, tapi ngga boleh baper lama-lama, nanti yang belakang pegel nungguin mau minal aidin.
Selesai bermaaf-maafan waktunya nyerbu ketupat mama dan berangkat ke rumah oma kami untuk melanjutkan halal bi halal lebaran bersama keluarga besar Papa. Disana kami akan bertemu dengan oma, om dan tante, sepupu-sepupu serta ponakan-ponakan lainnya.
Baca Juga: Menu Lebaran dan Memasak Ketupat
Namun semenjak saya menikah, saya tidak bisa lagi mengikuti ritual maaf-maafan di rumah mama karena saya mendatangi rumah ibu mertua terlebih dahulu, setelah itu saya menyusul ke ruma oma. Jadi saya baru dapat bertemu mama dan seluruh pasukan di sana.
Tahun ini abang saya ternyata juga pulang kampung ke Cimahi tempat handai taulan keluarga istrinya berkumpul dan Sheila, adik perempuan yang persis di bawah saya belum lama melahirkan. Sehingga Bang Dennis dan Sheila tidak ikut berkumpul bersama di hari pertama dan kedua idul fitri. Tetapi tidak apa-apa, tidak menyurutkan kebahagiaan hari kemenangan di hati ini, karena kami semua tetap dapat berjumpa beberapa hari kemudian.
Lebaran adalah waktunya saya bisa bolak-balik bertemu dengan adik-adik. Saya memang nggak menginap di rumah mama, tetapi kami selalu bertemu lagi di kumpul keluarga keesokan harinya. Saya juga datang ke mama pada hari kedua hari raya. Bolak-balik ketemu, waktunya selfie atau wefie. Tanpa henti. Apalagi emak satu ini, kepengen banget deh di foto ala-ala yang bikin si papi mending ngumpet pura-pura nggak kenal.
Yes kapan lagi bisa berlama-lama seru-seruan sama adik-adik. Malahan ternyata yang narsis bukan cuma cewe-cewe, adik yang cowo lebih lagi, permintaannya difoto ketika sedang di perjalanan. Anak cowo sih nggak ribet langsung aja jepret. Kalo cewe-cewe audit lipstik dulu, pinjem kaca, pinjem bedak, pinjem lipstik, rempong-rempong asyik.
narsis on the blog |
Foto gajebo, harus belajar gaya OOTD-an dulu di DiaryHijaber |
Ups! dibalik foto yang masuk instagram. In frame: Nadhia dan Vadhia |
Akur ya walaupun banyak, kan lagi lebaran, hehe. Nggak cuma lebaran dong, harusnya akur dan kompak setiap saat. Tapi namanya juga adik-kakak, banyak lagi, kadang ada saja konflik di antara kami. Berantem mah sering. Mulai berkurangnya karena banyak yang nggak tinggal di rumah lagi. Tapi tetep ada juga berantem-berantemnya.
Gavin bareng sepupu, om, tante dan nenek |
Nadhia, Farah, Vadhia, saya, minus Sheila |
Sebagai anak perempuan paling tua, mama juga kadang curhat mengenai suatu hal yang tidak mama sukai dari adik-adik. Tapi saya tidak pernah serta merta langsung sok menceramahi adik saya setelah itu. Biasanya saya akan mencari waktu yang tepat dan menyampaikan nasihat saya kepadanya dengan cara sedemikian rupa pokoknya supaya nggak kelihatan kalau saya lagi menasehati dia. Simak tips ala saya lebih lengkap mengenai upaya menjaga kerukunan antar sesama saudara kandung berikut ini.
Hari ketiga lebaran pada dini hari abang saya mengabarkan sudah kembali lagi ke rumahnya. Saya kemudian mengunjunginya di hari Minggu, 10 Juli 2016. Sudah kangen dengan ponakan-ponakan juga kakak ipar. Kemudian Sheila adik saya dari Bandung juga datang sekeluarga ke rumah mama di Senin pertama libur lebaran berakhir, kami bersua disana. Saya pun mendengarkan kisah hp-nya yang hilang.
Dalam keadaan rukun antar satu sama lain, antar kakak dan adik, suasana akan berlangsung nyaman bagi setiap orang. Setiap langkah akan ringan bersilaturrahmi ke mana saja karena tidak perlu menghindar dari saudara yang lain seperti bila sedang bertengkar. Tidak perlu canggung, tidak perlu menjaga jarak dan rahmat serta ridha Allah akan mengalir diantara mereka.
Keisengan the boys di perjalanan |
Hari raya Idul Fitri berjalan lancar. Kami sudah bertemu satu sama lain, saling bermaafan dan bercanda ria. Mama berkumpul dengan anak, mantu dan cucu-cucu. Papa kami sedang tidak di tanah air, tapi beliau juga lancar berpuasa serta sehat wal afiyat merayakan hari kemenangan. Alhamdulillahirabbil'alamin ya Rabb. Semoga engkau terus menjaga tali silaturrahmi di antara kami agar kami selalu dapat saling mengasihi, saling mendoakan dan saling tolong menolong. Beginilah Cerita Lebaran Asyik versi saya dan kesebelasan, kalau Cerita Lebaran Asyik-mu gimana? Wassalam.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition CERIA (Cerita Lebaran Asyik) – DiaryHijaber.com
DiaryHijaber juga akan mengadakan event seru loh, yuk ikutan di acara Hari Hijaber Nasional, info selengkapnya terdapat di banner di bawah ini ya. Akan ada berbagai acara menarik. Gratis lohh.....
Hari Hijaber Nasional
Tanggal 07 Agustus 2016 – 08 Agustus 2016
di
Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat
@deravee
Inspirasi tips:
Penjelasan ayat dan dalil kerukunan bersaudara dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist oleh Farah (@taviarah)