Assalamu'alaikum,

Hai Keluarga Indonesia... Sudahkah mengunjungi Negeri Tirai Bambu? Biasanya calon wisatawan terutama bagi yang muslim langsung mempertanyakan perihal 'apakah ada makanan halal di sana?' 

Kekhawatiran yang sama juga saya rasakan awal hendak menetap di ibukota Republik Rakyat Tiongkok ini. Rupanya saya memang tidak kenal betul dengan kota Beijing. Seiring berjalannya waktu, kecemasan itu akhirnya menguap. Karena mencari makanan halal di Beijing tidak lagi merupakan hal yang aneh. 

Makanan halal sudah banyak saya jumpai di ibukota Cina ini. Informasi ini tentu tidak sekaligus saya ketahui begitu saja. Menjadi pendatang di negri manapun kita berada, harus aktif mencari berbagai informasi penting. Biasanya saya sempatkan untuk menelusuri daerah-daerah di sekitar tempat tinggal dan benar sekali, ada saja tempat-tempat halal yang dapat ditemukan. Senang sekali rasanya.

Saya juga banyak terbantu dengan bertanya pada teman-teman mahasiswa Indonesia di sini. Mereka banyak sekali loh, he he he.. Kalau ada pembaca di sini yang akan bertugas di Beijing atau melanjutkan kuliah, jangan takut merasa sendirian ya ^^ *ini saya banget waktu awal sampai*. 

Makan siang di lantai bawah Qingzhenlaowei

REKOMENDASI MAKANAN HALAL DI BEIJING

Rekomendasi makanan halal bagi yang akan merantau di kapital Cina tentu tidak hanya memerlukan info seputar rumah makan tetapi juga informasi tentang di mana dapat berbelanja daging halal atau produk-produk halal. Ternyata memang tidak sesulit yang saya bayangkan sebelumnya. Alhamdulillah ya...

1). Restoran Halal di Beijing

Pengalaman pertama menemukan restoran halal saya curahkan di cerita "3 Restoran Halal di Beijing"  yang mana bahagianya waktu itu bagaikan habis menang door prize family gathering. Menjadi kejutan untuk diri sendiri. 

Peta penjelajahan saya mayoritas di Distrik Chaoyang... karena saya tinggal di daerah tersebut. Tetapi beberapa restoran yang akan saya sebutkan rupanya sudah terkenal, sehingga umumnya resto-resto ini juga memiliki cabang pada distrik lain. Sehingga tidak terlalu susah untuk ditemukan. 

Saya selalu menikmati setiap kedatangan di tempat makanan halal ini, karena tempatnya kece-kece. Sama sih seperti umumnya tempat makan atau toko apa saja di Beijing. Selalu bagus dan menarik. Soal ruangan saja sudah bikin betah, belum lagi makanannya. 

Hidangan istimewa yang selalu berkesan di setiap resto adalah saladnya. Aneka salad segar dengan ragam kreasi penyajian dalam porsi luar biasa selalu menjadi hidangan pembuka yang dinanti-nanti.

Makanannya bagaimana? Menunya sangat beraneka ragam, rasanya enak dan porsinya jumbo juga dengan penyajian yang cantik-cantik... Bisa dibayangkan seperti apa ngga? selalu dikelilingi hal-hal bagus, memanjakan mata dan penuh kesan, pasti sulit dilupakan... *kayak kamu.  

Beberapa restoran halal di Beijing:

1. Western Mahua

Resto halal yang "siapa aja tau" namanya "Western Mahua". Pokoknya standar mau cari tempat makan halal jika mengajak tamu atau teman datang ke Beijing, di sini tempatnya. Menu utamanya adalah mie rebus berisi daging yang potongannya besar-besar. Aih.. laper deh. Menu nasi juga ada. Saya pernah berkunjung ke Western Mahua di Dongzhimen. Terdapat juga di Silk Market. 

2. Xinjiang Crescent Moon Uighur 

Lokasinya di 16 Dongsi 6th Alley, Dongsi, Dongcheng Qu

Nampak dari luar restorannya besar dan mewah. Dengan dekor ala-ala Arabian. Saya baru sebatas cita-cita mau janjian makan di sini sama teman-teman. Belum terlaksana juga. Gavin dan papi yang sudah pernah. Resto Xinjiang termasuk juga rumah makan halal yang sepertinya punya cabang di tempat lain. Dan umumnya teman-teman Beijing mengetahui resto ini.

3. Hongbinlou

Restoran halal dengan menu utama Bebek Peking. Cabangnya juga ada di tempat lain. Saya pernah makan di daerah Chaoyang di gedung sebelah Utown Mal. Pengunjung akan disajikan menu spesial bebek dengan pelayanan istimewa. Ruangan yang mewah dengan lampu-lampu gantung berkilau. Must try ;) 

4. Qingzhenlaowei

Namanya agak susah ya. Lokasinya dekat dengan Ritan Park. Tetapi restorannya sungguh unik. Dengan ruangan 2 lantai, tetapi bukan naik ke atas melainkan turun ke bawah. Waktu itu saya makan ramai-ramai bersama para sahabat di lantai bawah. Menu yang disajikan diantaranya salad sayuran segar, puding berbentuk ikan, tumis terong saus tiram, dimsum ceker, daging, pindang ikan dan lain-lain dengan cita rasa khas kuliner Cina tetapi cocok dengan lidah kami orang Indonesia. 

5. Ning Xia Taste

Restoran halal dari propinsi Ning Xia Tiongkok. Lokasinya di dalam Fullink Plaza di Chaoyang. Selalu ramai dipadati pengunjung. Menu khas yang kami cicipi adalah sate dan beberapa menu daging. 

6. Kedai Lanzhou Lamien di Chaoyang

Posisinya berada di perempatan jalan di belakang tempat tinggal kami, Guangyao Apartment. Hanya kedai sederhana dengan varian menu yang bermacam-macam. Sayang saya belum sempat mencicipinya. 

7. Dong Lai Shun

Restoran ini terkenal dengan menu "hot pot"nya. Berada di pusat wisata kuliner Wangfujing. Cukup terkenal juga menjadi salah satu tujuan wisata halal. 

8. Kantin halal kampus

Waktu main ke kampus Beijing Normal University, saya sempat diajak Oxye, teman mahasiswa di kampus tersebut untuk mencicipi makanan di kantin. Wah senang ya, di kampus ini terdapat juga kedai makanan halal. Jadi sangat memudahkan sekali bagi mahasiswa muslim. Kantinnya bersih, rapi, makanannya enak tapi murah. Kantin rasa restoran. Alhamdulillah.

3 Restoran Halal lainnya dapat dibaca di sini.

2). Toko/pasar daging Halal

1. Halal store Nan Xia Po mosque

Awal saya berbelanja bahan masakan, ayam dan daging adalah di sebuah toko halal. Posisinya bersebelahan dengan masjid Nan Xia Po. Rupanya sangat umum sekali, jika ada masjid, maka di sekitarnya terdapat hunian muslim, toko ataupun rumah makan halal. Alhamdulillah, disinilah saya pertama kali berbelanja ayam juga daging serta frozen food halal. Di Yabao Lu, Chaoyang. 

2. Sanyuanli

San Yuan Li adalah pasar yang terkenal di kalangan para turis pendatang. Di pasar ini terdapat produk-produk impor dari berbagai negara. Di sini juga saya menemukan Indomie, kecap ABC juga kerupuk udang produk Indonesia. 

Pasar ini juga menjual bahan pokok sehari-hari, sayur, buah-buahan, lauk pauk, ayam, ikan dan daging. Setelah pindah ke apartemen baru saya rutin berbelanja daging sapi dan ayam di sini. Khusus di toko dengan logo halal yang terpampang besar di atasnya. 

3. Warung sekolah

Terdapat toko jajanan di sekolah Gavin yaitu di Pakistan School. Toko atau warungnya menjajakan banyak sekali makanan ringan maupun makanan olahan. Ada mie instan halal, sate maupun nugget halal. 

3). Produk halal

Jika yang saya paparkan di alinea di atas lebih dominan seputar info bahan masakan sehari-hari, bagaimana dengan produk kemasan halal? Rutinitas saya groceries biasanya di Wal Mart. Sayangnya di sini tidak menyediakan produk halal.

Saya mendapatkan informasi dari teman ternyata produk halal seperti bakso, sosis, makanan siap saji, kue dan snack halal tersedia di Carefour. Tertera logo halal dalam huruf Mandarin pada kemasannya. Saya sesekali juga berbelanja di supermarket Jing Ke Long. Beberapa produk susu dan yoghurt halal tersedia di sini. 

Selain restoran umum, untuk makanan seputar fast food outlet seperti KFC, McDonalds, Burger King, saya belum mendapatkan informasi mengenai outlet halalnya di Beijing. Sedangkan di kota lain di Tiongkok yaitu Wuxi katanya sudah ada KFC halal dan lainnya. Semoga bermanfaat ya.

Sekarang cuaca di Beijing sudah dingin sekali. Sudah musim gugur dan sebentar lagi memasuki winter dan temperatur udara akan semakin merosot. Makan Lanzhou Lamien berisi daging hmm... nikmat sekali tentunya. Yuk jangan ragu untuk ke Beijing. Bila ingin berkunjung di musim dingin, baca persiapannya di "5 Tantangan Menghadapi Musim Dingin di Beijing" 

Bagaimana pengalaman teman-teman kulineran halal saat traveling? Bagi-bagi ya di kolom komentar. Terima kasih. Wassalam.

Love,

deravee

~ follow twitter & instagram @deravee 

Assalamu'alaikum....

Kangen banget sama blog... mumpung bisa "maksain" luang, mau share sedikit cerita. Ga terasa sudah 1 bulan tinggal di Beijing, ibu kota RRC/RRT, Republik Rakyat China. Banyak bersyukur, Alhamdulillah diberi kesempatan oleh Allah untuk melihat dunia luar.

Awalnya shock, baper, takut, serba penuh kekhawatiran tiba-tiba harus tinggal di sini. Banyak rumor negatif soal kebersihan, masyarakat, makanan, polusi dan lain sebagainya. Tentu semua karena informasi terbatas yang saya cari.

Lalu bagimana kenyataannya?  Tahan dulu... Biar enak membacanya, saya buat mode tanya-jawab ya... 

Question & Ask:
Hidup baru di Beijing~

1. Kenapa tiba-tiba pindah ke Beijing?

Belum lama ini tiba-tiba ada perputaran pegawai di kantor suami. Sehingga termasuk suami saya juga mendapat tugas untuk ditempatkan di kantor cabang perusahaan yang ada di Beijing.

2. Sejak kapan tinggal di Beijing?

Kami sekeluarga sampai di Beijing pada tanggal 2 November 2018 pukul 4 subuh waktu Beijing. Berangkat menggunakan maskapai Garuda Indonesia hari Kamis malam tanggal 1 November 2018. Lama penerbangan adalah 7 jam. Perbedaan waktu Beijing dengan Jakarta adalah 1 jam. Waktu Beijing lebih awal 1 jam dari waktu Jakarta.

3. Bagaimana kesan pertama datang ke Beijing?

Kesannya.... WOW, terpana... Begitu mobil jemputan kami dari bandara sudah mulai memasuki pusat kota Beijing, sepanjang jalan pemandangan adalah gedung-gedung pencakar langit yang futuristik, jalan yang lebar, mobil bagus bertebaran, orang-orang asyik mengayuh sepeda, jumlah motor yang super minim, pejalan kaki yang leluasa berjalan di pedestrian walk nan lebar juga lalu lintas yang teratur. Kota Beijing memang berkembang sangat pesat. Pembangunan dan inovasi terus dilakukan oleh pemerintah.

Sampai disini di akhir musim gugur, tidak lama kemudian musim dingin, udaranya semakin....... brrr...

Gedung CCTV, stasiun televisi besar di China

4. Beijing adalah kota masa depan?

Ya, semuanya begitu canggih di sini, serba digital dan teknologi. Saya selalu terhibur dengan hal-hal baru yang belum saya temui di Jakarta.

mesin kasir di salah satu restoran halal, so cute ^^

5. Keamanan yang extra
Keamanan di kota Beijing sangat ketat. Beberapa pengalaman saya seperti saat kami ke Tiananmen Square, dari jauh sudah ada pos penjaga untuk pengecekan paspor juga mesin x-ray untuk pengecekan barang bawaan. Pun pada saat hendak bepergian dengan subway, barang bawaan kita juga harus melewati conveyor x-ray. Untuk membeli sim card atau kartu telepon di negeri panda ini tidak sembarang beli di pinggir jalan. Harus datang ke outlet khusus, mengambil antrian juga menunjukkan paspor dan melakukan foto wajah.

6.Tinggal di mana di Beijing?

Kami tinggal di sebuah apartemen yang sudah disiapkan oleh pihak perusahaan.

7. Makan apa di sini?

Alhamdulillah masih makan nasi dan indomie selalu di hati. Awal tiba di sini memang agak stres. Daerah tempat tinggal kami berada di sekitar pusat kota. Kanan dan kiri rumah hanyalah gedung-gedung bertingkat.

Saya belum tahu daerah sekitar, mau jajan di luar, tidak tahu halal atau tidak. Tentu harus masak. Ttetapi untuk mencari tahu pasar maupun tukang sayur terkendala cuaca dingin dan bahasa. Saat itu di awal bulan November suhu udara berkisar antara 5 sampai 10 derajat Celcius.

Memang sih membawa perbekalan lauk dan bumbu dapur dari Indonesia. Tetapi seterusnya tetap akan mebutuhkan sayur dan bahan segar lainnya. Fisik yang masih lelah pun meluapkan hasrat ingin jajan yang enak-enak. Tetapi... pun jika jajan rasanya tidak cocok di lidah.

Lalu saya akhirnya diantar ke hypermart disini yaitu Wal Mart, yang kemudian menjadi tempat belanja andalan. Seiring waktu berjalan, saya menemukan toko sayur dan toko daging halal dekat apartemen, Alhamdulillah. Jadi sehari-hari di sini saya memasak layaknya ketika berada di Indonesia.

Toko daging sapi dan daging domba halal

Kios sayuran tempat belanja sayur langganan

8. Memangnya ada makanan halal? 

Ini yang diluar ekspektasi. Ternyata restoran halal di sini sudah banyak. Yang saya temukan dekat rumah saja ada tiga. Menemukan satu saja saya sudah girang banget, ini tiga!!!

Lalu ada daerah muslim bernama distrik Niujie, disana terdapat masjid juga berbagai restoran halal. Selintas mendengar dari cerita orang. di distrik lain juga terdapat tempat makan halal. Syukur Alhamdulillah...

9. Toilet umumnya jorok ya?  

Walau saya belum bisa banyak bercerita tetapi prasangka itu tidak seseram yang dikira. Saya baru sekali sih ke toilet umum di tempat belanja. Waktu itu saya jalan-jalan ke Hong Qiao Pearl Market. Satu dari toiletnya saya temukan ada 'peninggalan' pengunjung lain hahaha... tapi sebenarnya toiletnya sangat bersih dan penjaga toiletnya stand-bye. Hanya saja yang satu itu belum sempat dibersihkan kembali.

Kebersihan di tempat umum sangat terjaga seperti di tempat wisata, trotoar dan taman. Saya sih belum menemukan orang poop sembarangan di jalan atau buang ingus di depan meja tempat kita makan dan momok horor lainnya. Pokoknya cihuy, tempat sampah umum pun ada petugas lap-nya. Beijing sekarang pasti sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya

Jalan-jalan ke Tiananmen Square

Salah satu taman yang ada di kota Beijing, luaaass banget

10. Lalu lintas dan transportasi bagaimana?

Lalu lintas disini sangat nyaman dan lancar. Pada jam-jam sibuk tetap ada macet kok, kendaraan padat tersendat, tetapi arusnya masih berjalan. Tidak ada kerumunan motor yang menumpuk. Saya malah jarang melihat motor bebek, yang sering lihat adalah scooter, itu pun sedikit. 

Masyarakat menggunakan bus dan kereta bawah tanah/subway sebagai moda transportasi sehari-hari. Dengan menggunakan satu kartu transportasi yang sama baik untuk bus maupun subway. Biaya per-tripnya sangat murah. Dari turun halte atau stasiun dapat menyewa sepeda menuju lokasi tujuan.

Deretan sepeda yang dapat disewa

11. Penduduknya cuek atau ramah?

Pertanyaan terakhir ini nih yang termasuk salah satu kekhawatiran besar saya. Katanya orang sini cuek, diajak ngomong bahasa Mandarin juga nggak mau jawab. Wah enggak.... saya banyak menerima sapaan, baik dari staf di apartemen, sesama penghuni maupun orang-orang di tempat umum. Nah untuk para penjaga toko memang relatif sih, yang cuek ada, yang ramah pun banyak.

* * *

Sekian dulu ya, masih banyak cerita lain yang ingin dibagikan dan masih banyak yang harus dieksplor. Apa sih enak dan nggak enaknya disini, bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat umum, tentang belanja, produk halal dan lain sebagainya.

Gak sabar... pokoknya, di sini aja! And you should come to Beijing friends :) Bye for now pembaca setia mami. Pantau terus update insta-story @deravee ya untuk melihat-lihat foto-foto terbaru di Beijing. Semoga bermanfaat. Wassalam

Love,

deravee