Tari Kecak Uluwatu, Wajib Nonton Langsung!

Friday, October 27, 2017

Assalamu'alaikum,
[Bali 3D2N]

Kami sekeluarga baru saja berwisata ke Pulau Bali pada tanggal 20, 21, dan 22 Oktober 2017. Salah satu agenda liburan kami adalah menonton pertunjukkan Tari Kecak. Kami menonton Tari Kecak yang diadakan di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Bali. Pertunjukkan berlangsung menjelang matahari terbenam. Dimulai sekitar pukul 17.00 WITA. 

Tiket masuk kendaraan seharga 5 ribu rupiah dan harga tiket masuk (HTM) untuk menonton Tari Kecak adalah Rp 120.000,- per orang. Gavin masih dikenakan tiket masuk separuh harga orang dewasa, jadi hanya membayar Rp 60.000,- saja.

Lokasi wisata di Uluwatu ini betul-betul menakjubkan. Di atas tebing karang tinggi di tepi laut. Pokoknya indah bangeet bangeet. Must visit place. Harus lihat sendiri. Saya tak sempat foto-foto suasana sekitar karena mengejar waktu ke tempat pertunjukkan yang sebentar lagi mulai.

  tari kecak uluwatu bali

Kusimpan rapi dalam ingatan memori indah panorama alam Uluwatu sore itu

Setelah membeli tiket, melewati petugas pemeriksaan, lalu kami diberikan selendang berwarna oren untuk diikat di pinggang. Pertunjukkan sudah berlangsung beberapa saat ketika kami masuk ke podium. Suara "cak" "cak" "cak" segera menggema persis di depan kami karena kami masuk terakhir dan mendapat tempat di paling bawah, di belakang punggung para pemain.

Haru, takjub, merinding yang saya rasakan seketika. Seni drama dan tari "Kecak" adalah cerita tentang legenda Ramayana. Mengisahkan Dewi Sita yang terpisah dari Rama suaminya karena diculik oleh Rahwana. Ada sinopsis lengkap cerita yang terdapat di selembar kertas yang dibagikan kepada pengunjung.

Pertunjukkannya bagus sekali. Drama tari berjalan hanya dengan iringan suara latar dari puluhan pria yang bersuara "cak" "cak" "cak" tanpa menggunakan alat musik. Gemuruh dari perpaduan suara yang dihasilkan tersebut sangat memukau.

Tadinya saya kira yang ditampilkan hanya cerita wayang dari awal sampai akhir. Ternyata kami mendapatkan sebuah hiburan lengkap! Bermula dari drama tari, aksi akrobatik dan komedi oleh Hanoman serta sesi interaktif dengan pengunjung.

Baca juga: Tips Berwisata ke Jembatan Ampera Bersama Buah Hati

Pada babak di mana Hanoman muncul untuk menyelamatkan Dewi Sita, Hanoman datang ke podium dari atas gapura. Membuat penonton terkejut. Lalu ia melompat turun. Woww... para pengunjung langsung heboh melihat aksinya dan bertepuk tangan.

Hanoman masih terus beraksi sebelum melanjutkan adegan drama. Ia mendatangi beberapa pengunjung, mengajak berselfie serta mencarikan kutu. Hahaha....
tari kecak indonesia

tari kecak bali indonesia

tari kecak bali
penontonnya ribuan

Tak lama kemudian "setan merah" (wayang yang berkostum merah dan bermata belo) hadir sebagai pemandu acara. Ia memberikan sambutan setelah babak ketiga selesai (semuanya ada 4 babak). Menceritakan secara singkat alur drama Tari Kecak dan menyapa para pengunjung dengan humor yang sangat mengundang gelak tawa. Kemudian salah seorang penonton ditarik maju dan diajak berjoget bersama.

Pertunjukkan masih berlanjut dengan atraksi berikutnya yaitu saat Hanoman ditangkap oleh bala tentara Rahwana dan hendak dibakar hidup-hidup. Hanoman diikat dan ditahan di tengah-tengah kobaran api. Tetapi kemudian ia berhasil membebaskan diri serta dapat memadamkan bara api dengan kakinya. Akhir dari pertunjukkan, Dewi Sita berhasil diselamatkan.

Pementasan Tari Kecak berlangsung sekitar 1 jam. Dari suasana masih terang sampai hari sudah gelap. Matahari terbenam di tengah berlangsungnya pertunjukkan. Penontonnya full. Dari wisatawan lokal, Asia hingga Eropa. Semua berdecak kagum sepanjang acara.

tari kecak bali
Selesai pentas, para tokoh hadir ke podium dan pengunjung dipersilahkan untuk berfoto bersama

Saya sempat khawatir dengan Gavin. Takutnya ia ketakutan lalu menangis atau tidak mau lanjut menonton waktu tokoh-tokoh wayang sudah mulai bermunculan. Karena penampakkannya memang serem-serem.

Alhamdulillah Gavin nggak takut. Malahan saya mendengar komentar lucu dari Gavin. Berbagai tokoh tarian disebut Gavin dengan "monster". Gavin bilang monsternya banyak. Ada yang monyet, beruang, anjing laut. Hehehe... Kalau saya sih nggak tau persis hewan apa saja yang menjadi tokoh jelmaan pada cerita. Itu celotehan Gavin saja.

Ohya... dari loket masuk ke podium tempat acara, kami berjalan agak jauh. Jalurnya menanjak dengan pemandangan dari atas tebing ke bawah laut sebelum sampai di lokasi. Kami sekeluarga lebih nyaman memakai sepatu ketika di sana. Kami pun melewati rimbunan pohon yang banyak monyet. Saya takut monyetnya nyamperin.

Pengunjung harus selalu waspada terhadap barang bawaan atau barang yang dikenaan seperti gelang dan jam tangan. Soalnya monyet-monyetnya memang dekat sekali, di samping kita berjalan. Anginnya kencang, jika membawa anak, ayahbunda sebaiknya membawakan jaket.

Hmm... pingin nonton lagii... Pertunjukkan spektakuler di tempat yang luar biasa. Alhamdulillah. See you again Bali.



#IndonesiaKaya  #WonderfulIndonesia  #PulauDewata

Love,
deravee

You Might Also Like

19 comments

  1. Bintang utamanya hanoman berarti ya? Hihihi..

    ReplyDelete
  2. Ahhh sudah pernah kesini dan nonton kecaknya
    seru banget!

    pengen kesini lagi deh kapan2. mana pas kesini batre kamera habis
    hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah...hihi sayang banget yaa.. emang harus balik lagi brati :D

      Delete
  3. Wahh seru banget ya mbak pengen banget sebenarnya ke Bali tapi sayangnya belum punya waktu dan uang hehehe. Mudah2an some day saya bisa juga berkunjung ke bali sekaligus melihat atraksi tari kecak hanoman menyelamatkan dewi shinta

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah seru mas... iyaa Amin... semoga ada waktu dan kesempatan juga rejeki ke Bali ya.. nanti bagi2 ceritanya :)

      Delete
  4. Ane belum pernah lihat tari kecak. Wah adik lihat langsung di pulau dewa dan pemain nya langsung orang bali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mpok....langsung dari daerahnya... kapan2 nonton juga ya mpok

      Delete
  5. Setelah baca postingan ini, keknya kalo ke Bali wajib sempatkan nonton pertunjukkan ini deh.
    Terima kasih udah diposting ceritanya, Mak. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya wajib jib jib ya mba Ratna...hehehe... sama2 mba :) makasi udah mampir ^^

      Delete
  6. Selalu kagum kalau melihat tari kecak, mba. Tapi dua kali ke Bali belum pernah blas nonton tari kecak nih, mba. hehhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Lidha..aq terkagum2 :) semoga segera ke Bali lagi mba:)

      Delete
  7. Ya Allah... saya sudah kepingin banget nonton langsung tari Kecak sejak SD. Sejak Bu Guru yg ngajar IPS menerangkan tentang tari-tarian daerah di Indonesia...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selain terkenal..buat qt sendiri sudah menyimpan memori tarian ini dari sd ya mba rata2...iya bagus bgt, semoga bisa nonton kapan2 mba Riski

      Delete
  8. aku udah beberapa kali nonton tari kecak waktu jaman mudah ((JAMAN MUDA)) hahaha :D tapi blm pernah ngajakin Raya nonton, kayaknya seru jg kl ntar ke Bali ngajakin Raya nonton kecak kayak Gavin :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha jaman mudah bisa kesana kemari sesukanya ya mihh... wah skrg harus ngajaki teteh Raya ples dede nihh... :-*

      Delete
  9. Aku dah pernah nonton ini!! Seru banget... tapi akhirnya spupuku yg masih 10 taon kesurupan... bubbbaaarrrr hahahahhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaa ampun...hiks.. semoga ga trauma, biar nonton lagi kapan2 :'

      Delete
  10. Ramai ya
    Meskipun berkali-kali nonton kecak, tetap saja menarik buat nonton lagi dan lagi
    Apalagi kalau lakonnya Ramayana, sukaaaaa sekali deh

    ReplyDelete

Selamat datang! Terima kasih telah berkunjung.

Komen yuuk.... :)

Cara isi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL blog yaa... jangan url postingan. Terima kasih temaan.... :-*

@deravee

Subscribe