Tips Kreatif Hemat ala Frugal Living

Thursday, December 01, 2016

hemat listrik

Assalamu'alaikum,
Bernostalgia ke awal masa pernikahan. Kala itu ketika hendak menempati rumah kontrakan, saya sibuk memikirkan perlengkapan isi rumah yang dibutuhkan. Lalu suatu hari saya memiliki waktu senggang untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan sebagai amunisi seorang ibu rumah tangga ke Pasar Jatinegara.

Dari mulai membeli sendok-garpu hingga panci. Seputaran senjata dapur. Rasanya sudah keblenger. Kemudian saat saya mengecek daftar kebutuhan yang sudah saya buat, ternyata masih banyak yang belum terpenuhi. Ckck, perasaan udah beli ini itu, masih ada saja yang kurang. Sebagai IRT baru, saya pun menggeleng-gelengkan kepala dan berujar,

"Ternyata untuk menyelenggarakan sebuah kehidupan, begitu banyak barang-barang yang dibutuhkan" - asal QUOTE


Ya nggak, padahal isinya hanya 2 orang. Banyak sekali persiapannya. Karena saat itu kami hendak mengisi tempat tinggal dari "0". Jika dirinci mulai dari kebutuhan dapur: panci, centong, ulekan. Peralatan makan: piring, sendok, garpu. Alat mandi, tempat tidur, perlengkapan cuci baju, endebre.. endebre... pusyiing...

Biar menjadi kenangan *ambil mic. Itupun gak semua harus langsung "brek" dibeli, semua dijalani pelan-pelan, sambil melatih mengelola keuangan dan bersabar. Alhamdulillah banyak "support" juga dari orang tua untuk mengisi pernak-pernik rumah yang membuat kami sangat-sangat terbantu. Makasih mamamer dan papamer.

Lanjut nostalgianya. . .

Oke, itu baru "peralatan perang" lantas, kebutuhan harian bagaimana? kebutuhan mingguan dan bulanan? Operasional rumah tinggal?! Hosh... Begitu banyak pos pengeluaran yang harus ditutupi. Oleh karena itu setiap rumah tangga mesti kreatif dalam mengelola dana yang tersedia. Saya ingin membagi tips-tips kreatif sebagai bentuk "Frugal Living".

Apa itu? kalau kata sobat saya, bundanya si kembar Kira-Kara, Wiwid Wadamira, Frugal Living adalah gaya hidup hemat yang mementingkan skala prioritas dalam mengelola pengeluaran rumah tangga. Menurut saya Frugal Living merupakan cara kreatif melakukan penghematan di berbagai kegiatan.


TIPS KREATIF FRUGAL LIVING: 
1. Memanfaatkan uang receh, koin 100 dan 200 rupiah
Rahasia nih, saya punya setoples penuh berisi uang recehan 100 dan 200 rupiah. Pokoknya banyak banget. Saya biarkan menumpuk begitu saja. Gara-garanya setiap ada uang recehan di dompet, disisihin, lama-lama pun menumpuk. Disisihkan karena berpikir tidak terpakai. Habis mau digunakan untuk apa, paling larinya ke polisi cepek? polisi cepeknya nggak ada lagi sekarang, adanya "polisi gopek". Akhirnya recehan saya sampai penuh dan menjadi timbunan koin. Mau nukerin ke bank tapi gimannaa gitu. . .

Bahkan masih nambah terus sampai sekarang. Karena setiap membeli sesuatu di mini market, selalu ada saja kembalian recehannya. Saya pun terusik, setiap membeli barang dan membayar, uang menjadi pecah dan cenderung tidak bermanfaat. Pada akhirnya saya menjadi pelaku penghambat peredaran uang recehan. Sampai pernah di bulan Ramadhan lalu Bank Indonesia menggelar event Pelayanan Tukar Uang di Monas akibat banyaknya pecahan koin Rupiah yang mengendap di masyarakat. Saya sih jauh, saya nggak bisa ikutan. Alhasil, saya punya ide, mari kita berdayakan koin-koin yang ada.

hemat listrik

Bisa diperhatikan ya bu pak, jika belanja di supermarket atau mini market, sering kita mendapati jumlah total belanja diakhiri dengan angka ratusan. Jika saya membayar dengan uang lembaran saja, lagi-lagi saya mengendap recehan. Maka cara kreatifnya adalah, siapkan sebanyak 2 koin 100 dan 2 koin 200 setiap hendak membayar di kasir. Bayarkan tagihan belanja dengan uang lembaran besar DITAMBAH koin recehan sejumlah ujung dari total belanja kita.

Jadi nanti kita akan menerima kembalian yang "bulat" kan?

Contoh, total belanja Rp 24.300,- 
Uang ditangan Rp 50.300,-

Kembalian yang akan diterima = Rp 50.300 - 24.300 = Rp 26.000,-
- - -
Bandingkan jika membayar dengan 50 ribu rupiah, kembalian yang diterima menjadi = Rp 25.700,-

Lagi-lagi akan ada recehan yang tidak terpakai.

2. Menjadikan barang bekas menjadi bermanfaat (Re-use dan Recycle)
Bentuk "Frugal Living"lainnya adalah re-use. Dimana kita dapat ikut melestarikan lingkungan dengan mengurangi sampah dengan mendaur ulang barang bekas. Kalau ibu-ibu biasanya suka membuat DIY mainan anak dari kardus bekas. Contoh yang saya buat adalah memanfaatkan kotak susu bekas menjadi media bermain dan belajar Gavin. Keuntungan yang lebih besar lagi dari kegiatan ini tentunya adalah cara hemat untuk menstimulasi kecerdasan anak. Bingo!

tips hemat listrik


3. Membawa baskom ke tukang sayur untuk mengurangi sampah plastik
Kalau himbauan untuk membawa tas belanja sendiri dari rumah untuk berbelanja sudah pada tau dong. Nah, sebagai ibu rumah tangga yang sering mencegat sayur-man, ngalamin nggak, kalau belanja sayur, selesai shopping, sayurannya sudah diplastikin sama si bapak untuk kita bawa ke dalam.  Yang membuat kita menumpuk plastik kecil-kecil di rumah. Bikin greget. Kalau plastik besar, justru bisa bermanfaat untuk kantong sampah. Kalau yang kecil-kecil hanya menuh-menuhin dapur!

Cara kreatifnya, bawa baskom aja bu. Belanjaannya ditumpuk di baskom. Bilang pak sayur, sini aja pak, nggak usah pakai plastik. Kalau perlu, plastik-plastik kecil yang ada dikumpulkan dan diberikan kepada tukang sayur agar dapat dimanfaatkan kembali. Asik loh kalau ayam atau ikan belanjaan sudah langsung ditaro baskom, masuk dapur tinggal bilas deh.

4. Mencabut peralatan elektronik yang tidak digunakan
Ternyata, alat elektronik yang colokannya masih tersambung, walaupun tidak dalam keadaan menyala masih menyedot arus listrik. Kecil sih memang, tapi kalau setiap hari? lama-lama menjadi banyak. Makanya, biasakan mencabut alat elektronik yang tidak dipakai ya.

Contoh yang paling sering adalah, charger HP. Padahal sudah selesai nge-casnya, dengan alasan ingin praktis, diabiarkan saja tercolok. Selain membahayakan juga boros listrik. Alangkah baiknya untuk segera dicabut. Juga colokan listrik peralatan lain seperti televisi, mesin cuci, radio tape. Lepaskan dari kontak listrik bila sedang tidak dipakai untuk mengurangi tagihan PLN.

5. Hemat gas dengan sekali "ctek"
Ctek, bunyi komporku. Tips yang satu ini agak tricky. Frugal banget dan susah diingat. Apa siihh? Yaitu tentang efisiensi pemakaian gas pada kompor gas. Dari artikel hasil gogling yang pernah saya baca, katanya di saat kita baru menyalakan kompor, gas yang keluar cukup besar. Sehingga disarankan untuk tidak sering cetak-cetek atau mati-hidupkan kompor.

Bagaimana caranya?

Gini, saat kita sedang memasak, misalkan, yang pertama sop ayam, sudah mau matang. Berikutnya menggoreng tempe. Begitu sop ayam matang, angkat panci sop, pindahkan ke tungku kosong dan hap! Segera letakkan wajan untuk menggoreng tempe pada tungku menyala bekas sop tadi.

Hiat... pake jurus silat. Semoga nangkep ya maksudnya. Jadi tidak usah mematikan kompor dulu. Langsung gunakan kembali dengan menyiapkan wadah masak berikutnya.

Persiapkan panci masakan berikutnya setelah hidangan pertama matang. Dengan cara kreatif tersebut akan mengurangi frekuensi cetak-cetek kompor untuk menghemat gas. Tapi prakteknya agak susah, perlu membiasakan diri dulu.Karena secara spontan, setelah masakan matang, kita terbiasa mematikan kompor untuk mengangkat hidangan.

Cara kreatif kedua:
Memanfaatkan sisa panas.

Ternyata, mematikan kompor sampai masakan betul-betul matang tak harus selalu dilakukan. Maksudnya, pada contoh ibu sedang menggoreng tempe, kira-kira sedikit lagi mencapai kematangan yang diinginkan, matikan kompor. Minyak yang masih panas di penggorengan akan mematangkan tempe walaupun gas sudah dimatikan. Ini juga perlu jurus jitu, jurus kira-kira he he..

Misalkan, sekitar setengah menit masakan hendak matang, matikan api dan biarkan panas rebusan atau minyak melanjutkan tugas mematangkan masakan.

Seru dan menantang bukan gaya hidup frugal? Kalau kita menemukan atau menjalankan Frugal Living seperti ada kepuasan tersendiri dengan trik-trik yang kita gunakan. Masih banyak lagi tips lainnya, mungkin ada yang mau diskusi lebih lanjut, japri ya. Semoga bermanfaat. Wassalam.

Be happy,
@deravee

Bahan bacaan:

http://bisnis.liputan6.com/read/2524886/penukaran-uang-receh-di-monas-mulai-10-juni

You Might Also Like

39 comments

  1. Bener mbak saya juga suka membawa receh biar kembalian nya genap. Koin ga semakin banyak jadi bermanfaat kan ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeay tos bunda Riaa :) asik ya mak,klo kembaliannya bulet nyimpennya juga ga repot

      Delete
  2. Saya punya jadwal utk ngabisin receh. Kasir indomaret dan tukang sayur seneng lho kalo kita bayar pake receh. Krn mereka jd punya kembalian. Trus ttg cetek2 kompor itu, aku baru tahu. Untung sih kebiasaanku kalo masak, siapkan segala macam bahan yg mai dimasak (potong sayur, cuci dan ksh bumbu ayam, iris tempe, dan segala macamnya) kalo siap semua baru beraksi dpn kompor. Alasannya sederhana, saya gak betah lama-lama dpn kompor bolak balik. Haha. Ternyata membawa manfaat jg ya. Thanks sharingnya mbak Dewi. Jadi nambah ilmu lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama budee :D wah perlu berguru sama dirimu, terorganisir semua:)d iya mrk seneng ya dpt receh,tetangga juga ada yang suka nukerinnya ke indom

      Delete
  3. Mb dewi jadi inget dulu awal nikah ama suami beli barang elektronik di glodok supaya dapat harga miring dan bisa nawar hehe. Ak ketawa sendiri bayangin kaya lagi silat di dapur tapi memang wajib niy dicoba spy bisa menghemat gas apalagi kalau masak rendang request suami lama jadi sekali masak langsung bikin banyak ditaruh freezer hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oya...haha seru,aku jadi inget juga dulu hunting TV ke mangga dua,xixixi... Setuju.. Masak rendang bisa disimpen dan dibagi2 bbrp porsi ya, nyicip dong ran hehe

      Delete
  4. Nice tips mbak, hahahha gak kepikiran yang uang 100 sama 200 perak

    ReplyDelete
  5. Tipsnya keren banget mbak.
    Di rumah jg banyak receh, serig saya bawa kalau naik angkot atau belanja.
    Bbrp tips lain jg bisa tu diterapkan bisa hemat energi dan uang pula hehe thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak mba April.iya mba,kebetulan pernah baca dari macem2 dumber, semoga bisa diaplikasiin :)

      Delete
  6. Masak sendiri dan nyuci sendiri lumayan hemat juga mbaaaa :D

    ReplyDelete
  7. Jadi keingetan saya juga nimbun uang receh. Huwaaa...kayanya kudu diberdayakan ya. Biar ga numpuk :(

    ReplyDelete
  8. waah yg ttg kompor aku mau coba ah :).. iya slama ini kebiasaan matiin kompor dulu, trs baru idupin lg utk masak berikutnya...

    kalo yg koin mah aku slama ini gampang mbak.. krn aku kerja di bank, dan memang kerjaannya ngatur keuangan utk operational cabang, jadinya semua koin lebih di rumah aku bawa utk aku tukerin di bank sendiri ;p hihihihi... sampe mama mertua juga jd ikutan... pokonya ada uang yg mau dituker, pasti kasihnya ke aku :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang rata-rata tiap masak gitu yaah mba Fan, susah2 gampang no prakteknya :D

      Waa klo deket aja, aku pasti nitip tukerin juga hihihi

      Delete
  9. makasih tip0s yang menarik hati soalnya bikin hemat

    ReplyDelete
  10. Saya jg selalu kumpulin recehan, tapi kdng emang bikin berat di dalam tas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo udah ngeberatin ahirnya disimpen y mba muthz,aq suka gitu klo dempot penuh,jd numpuk deh

      Delete
  11. Wkwkw saya jugaa punya banyak banget mbakk punyai koin 100, 200, 500. 😁😁😄 Makasiih banget tips nya mbaak, bisa dicoba 😄 hahaha

    Salam kenaal mbak yaa. .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk iya begitulah Uci ^,^ salam kenal juga, makasi udah mampir

      Delete
  12. Uang receh sisa kembalian selalu aku masukin celengan juga. Lama2 jadi kayak harta karun klo dikumpulin. Udah setahun dibongkar ternyata lumayan bisa buat beli baju baru hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah jadi penasaran secede apa celengannya...sampe dpt beli baju..Alhamdulillah yaa mak hehehe

      Delete
  13. tipsnya OK mak. Uang receh pun bisa jadi emas kalau ditabung yak Sippp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip sama-sama mak:) haha iya ya, jangan2 klo dituker di bank dapet emas ;D

      Delete
  14. Duit koin aku kumpulkan mbaaa. Hihih
    Pas udah banyak bisa digunakan buat nmbah uang belanja. Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak juga brati ya mba... Lumayan banget pasti buat belanja ^o^

      Delete
  15. Baru tahu kalo sering cetak cetek kompor bikin boros gasnya. Makasih mbak ilmunya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak Aini... Sip..sama2 yaa, makasih udah mampir :)

      Delete
  16. Wah sekali cetek kompor gas ternyata jg bisa menghemat ya? :D
    TFS :D

    ReplyDelete
  17. Aku baru tahu yang sekali cetek kompor mba bener juga y selain boros gerakan juga cetak cetek polusi suara juga berisik ternyata bikin boros xixixi..nice info mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiahahaha...bisaan ni bunda nameera, makin lengkap, boros gerakan sm brisik yah,hihi, setuju

      Delete
  18. Aku baru tau nih mak yang ctek kompor gas. Aku hobinya nytek-nytek mulu. Takut gosong soalnyaaaa. Ternyata bikin boros yaaaaaa. huhuuu. Kalo bayar pake receh ke indomart seriiiingggg. Eh tapi katanya receh bagusan di tabung ajaaa. Huahahahaaa. Kalo aku mah emang perlu recehan buat naik angkot kalo anter Una les. Weheheheheee. Makasi sharingnya ya mak Dew <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi iya spontannya klo udah mateng emg dimatiin ya mak...akupun udah kebiasaan gitu..iya yaa..tabungan recehku ud banyak ni, tp males nukernya :p cepean soalnya... Mau tuker buat ongkos kk Una ga mak? ;D

      Delete
  19. saya juga lumayan sering pakai uang recehan buat menggenapkan belanjaan. kadang juga suka nyetok di dompet biar gampang nyari recehan. heu

    ReplyDelete
  20. Yang tentang kompor selalu saya lakukan. Kalau hal lain kayaknya saya butuh lebih disiplin lagi :)

    ReplyDelete

Selamat datang! Terima kasih telah berkunjung.

Komen yuuk.... :)

Cara isi komentar::
Pilih NAME/URL lalu isi dengan URL blog. URL blog yaa... jangan url postingan. Terima kasih temaan.... :-*

@deravee

Subscribe